Mengupas Jalan Perjuangan Heman Fernandez Dari Banten

Redaksi | News
oleh

SERANG -Focus Grup Discusion (FGD) dengan mengusung tema Herman Fenandes dari perlawanan bawah tanah di Bayah hingga gugur di Yogyakarta yang menghadirkan narasumber dari tokoh pers nasional dan juga peneliti sejarah, digelar di Hotel Aston Serang, Senin (21/10-24)

Diskusi terbatas yg diprakarsai oleh Pokja konstituen Dewan Pers Banten, yaitu PWI, SMSI dan SPS tersebut di awali dengan penghantar yang di sampaikan oleh Ketua SMSI Banten Lesman Bangun dan Ketua PWI Banten, Rian Nopandra.

Pada kesempatan tersebut, Thomas B Ataladjar penulis buku dan peneliti sejarah memaparkan bahwa perjuangan Herman Yosep Fernandez diawali dari Kecamatan Bayah saat menjadi pekerja pertambangan di Bayah.

“Saat bekerja di pertambangan batubara di Bayah bertemu dengan Tan Malaka dan mengumpulkan uang untuk pembiayaan pendidikan rekannya di Yogyakarta,” papar Thomas Selalu penulis Buku biografi Herman yosep Fernandez.

Ditempat yang sama, Kepala Diskomsantik Banten Nana Suryana mewakili Pj Gubernur Banten mengatakan, pers harus menyajikan berita yg benar untuk meluruskan sejarah.

Ketua Forum Masyarakat Indonesia Emas, Yohanes Handoyo Budi Sejati yang menjadi salah satu narasumber menjelaskan bangsa yang besar bangsa yang bisa menghargai sejarah.

” Kita harus menghargai orang-orang yang sudah berjuang untuk perubahan, dan kita dari masyarakat yang akan meminta kepada pemerintah untuk menganugrahi pahlawan nasional untuk Herman Fernandez,” pungkasnya.

Sementara itu Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Pusat Firdaus mengatakan, bahwa Banten merupakan daerah yang sangat toleransi terhadap perbedaan keyakinan, meski Banten daerah yang Islami.

“Keberadaan Herman Fernandez yang seorang misionaris tapi bisa di Terima di Banten yang dikenal sebagai daerah yang islami, ini sungguh luarbiasa dan menunjukkan bahwa Banten daerah yang toleran,” paparnya.

Sedangkan Ketua Umum PWI Pusat Zulmansah Sekedang menekankan peran pers yang diamankan dalam UU no 40 tahun 99 tentang Pers diantaranya adalah memberikan Edukasi kepada masyarakat.

“Teman-teman mari kita terus mempublikasikan perjuangan Herman Fernandez untuk menjadi pahlawan nasinal,” ungkap Zulmansyah. (*)