Muzani: 2024 Indonesia Butuh Pemimpin yang Paham Geopolitik Internasional, Itu Ada Pada Sosok Prabowo

Redaksi | News
oleh

Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menghadiri konsolidasi ratusan kader Gerindra Kota Depok di Depok pada Senin (22/1). Kegiatan ini dihadiri seluruh pengurus ranting, PAC, sayap Partai Gerindra, dan DPC Kota Depok.

Dalam sambutannya, Muzani ingin menjadikan Depok sebagai kandang Gerindra dan Prabowo di Pilpres 2024. Itu sebabnya, dia menargetkan Prabowo-Gibran menang lebih dari 60 persen di Kota Depok. Bahkan, Gerindra harus bisa menjadi partai pemenang di Depok mengalahkan PKS.

“Di Depok kami targetkan Prabowo-Gibran menang di atas 60 persen. Depok kita targetkan menang lebih tinggi dari tahun kemarin dan Insya Allah Depok akan tercapai sebagai kandang Prabowo. Karena itu ranting, PAC, sayap partai, seluruh kader Gerindra, masyarakat Depok, para relawan dan partai koalisi harus bersatu untuk memenangkan Prabowo-Gibran dalam satu putaran,” kata Muzani.

“Target saya, Gerindra di Depok ini bisa mengalahkan PKS. Siap?,” tanya Muzani ke kader.

“Siap!,” jawab ratusan kader Gerindra.

Oleh karena itu, Muzani meminta setiap ranting dan PAC untuk bekerja keras demi mewujudkan itu semua. Salah satunya dengan menjelaskan kepada masyarakat Depok tentang program kerja prioritas Prabowo-Gibran jika terpilih nanti. Seperti program makan siang dan susu gratis dan mempermudah akses pupuk subsidi untuk para petani di seluruh Indonesia.

Muzani kemudian berbicara mengenai kondisi politik global hari-hari ini yang semakin tidak menentu. Dia menjelaskan, suasana dunia saat ini tidak dalam keadaan baik-baik saja. Sebab, telah terjadi ketegangan antara negara-negara yang berkonflik seperti Palesinta-Israel, Rusia-Ukraina, Amerika Inggris dengan Yaman dan lainnya.

“Ketegangan juga terjadi di kawasan Asia seperti Taiwan dengan Cina serta Korea Selatan dengan Korea Utara. Jadi suasana dunia kita sekarang tidak dalam keadaan aman-aman saja. Dunia kita dalam ancaman peperangan di semua lini kehidupan. Kalau ini terjadi akan ada ancaman global yang juga bisa mengancam kemanan nasional dan pangan kita,” jelas Muzani.

Itu sebabnya, lanjut Muzani, Pilpres 2024 adalah ajang yang tepat untuk memilih pemimpin yang memahami persoalan geopolitik internasional serta memiliki pergaulan dengan pemimpin-pemimpin dunia. Dan dari semua kandidat capres yang ada, kata Muzani, hanya Prabowo yang memenuhi klasifikasi tersebut.

“Kalau pemimpin yang seperti itu yang ingin kita cari, kita pilih, maka itu hanya didapatkan dalam diri seorang Prabowo-Subianto. Itu sebabnya sebagai Menteri Pertahanan beliau memiliki kemampuan dalam mengendalikan dan membangun infrastruktur pertahanan negara kita. Apabila Pak Prabowo diberikan mandat dari rakyat, Insya Allah Indonesia akan semakin kuat dan mendapat dukungan internasional dari pemimpin negara-negara dunia. Dengan demikian, kekhawatiran kita akan potensi ancaman keamanan nasional kita akan tertangani dengan baik,” papar Muzani.

Termasuk soal food estate, menurut Muzani, itu adalah program yang saat ini harus dilakukan meski tidak semudah membalikan tangan. Sebab, food estate memerlukan waktu penyesuaian proses tanam dengan kontur tanah dan iklim di daerah tersebut.

“Saat ini sebagian pemenuhan beras untuk dalam negeri kita itu melalui impor dari Thailand, Kamboja, dan Vietnam. Dan itu jumlahnya sangat terbatas karena mereka mulai sadar bahwa kebutuhan pangan dalam negeri mereka adalah prioritas. Artinya apa? Ke depan negara-negara lain tidak lagi banyak yang bisa jual pangan ke kita. Maka satu-satunya sumber pangan harus dari tanah kita, sawah kita sendiri,” ujar Wakil Ketua MPR itu.

“Itu sebabnya Pak Prabowo akan terus melaksanakan kebijakan food estate. Ini adalah kebijakan dari Pak Prabowo sebagai Menhan untuk mempercepat proses tanam pangan apakah itu jagung, singkong, dan padi. Memang melakukan food estate tidak semudah membalikan tangan, karena tanah perlu prnyesuaian, perlu waktu. Karena itu kebijakan ini akan terus dilakukan oleh Pak Prabowo karena keniscayaan untuk menjadikan Indonesia sebagai cadangan pangan internaosional dan dalam negeri kita,” tutup Muzani.